Saturday, October 2, 2010

PENTINGNYA SEBUAH KOMPRESOR

Kita bisa mendengarkan musik dimana saja, misalnya di rumah ataupun di mobil menggunakan CD Player, ataupun melalui radio, di café, dll. Terkadang kita sendiri bertanya, bagaimana cara membuat musik sebagus itu sehingga hasil nya enak untuk didengar? Jawabannya simpel, musik tersebut harus melalui proses rekaman yang baik dan benar. Bagaimana cara melalui proses rekaman yang baik dan benar? Tentunya dengan memaksimalkan beberapa bagian dari proses tersebut. Salah satu yang harus dipahami untuk memaksimalkan hasil rekaman musik adalah kompresor. Secara umum, kompresor membuat sound menjadi lebih baik.
Kompresor (Compressor) adalah sebuah efek yang berpengaruh untuk membuat signal materi audio lebih rata dalam sebuah rekaman profesional. Efek ini harus digunakan secara efektif, jangan digunakan secara berlebih karena akan menimbulkan noise. Jika anda mendengarkan sebuah siaran radio, dimana ada jeda saat tidak ada orang yang berbicara. Anda akan mendengarkan suara “ssshhh”, ketika seseorang mulai berbicara maka suara tersebut menghilang. Dan saat itulah kompresor bekerja. Kebanyakan stasiun radio menginginkan suara yang lebih kencang untuk membuat pendengarnya tetap mendengarkan siaran mereka, dibanding radio yang mempunyai output suara yang pelan. Sama seperti musik yang kita beli dan dengarkan. Musik-musik tersebut akan dikompres sebelum di on air kan melalui radio, maupun tv.
Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai pentingnya sebuah kompresor, kapan, dimana, dan bagaimana cara menggunakannya. Saya juga akan sedikit membahas mengenai hardware vs software dan penggunaannya secara tepat.

Dimana Kompresor Digunakan?

Untuk mendapatkan kualitas kompresi yang baik, anda harus tahu kapan itu digunakan. Dalam sebuah rekaman musik, komprsor bisa digunakan dalam proses rekaman, proses tracking, dan proses mixdown.

Proses Rekaman

Salah satu metode menggunakan kompresor dalam proses rekaman adalah menaruh kompresor menuju Direct Out atau Insert ke mixer yang mengambil sinyal mikrofon dan kemudian dinaikkan oleh preamp. Atau cara lain, yaitu menaruh kompresor diantara preamp mikrofon dan audio interface.
Tujuan dari penggunaan kompresor adalah, untuk menaikkan level dari materi rekaman tanpa adanya noise maupun peak. Dalam rekaman 24 bit, akan terdapat noise yang lebih kecil yang menyebabkan peak tidak akan mendekati 0 fs. Pengkompresan akan menggunakan plugin. Beda jika rekaman dengan 16 bit, rekaman tersebut dapat berjalan tanpa menggunakan kompresor. Satu hal yang harus anda pertimbangkan jika anda tidak menggunakan kompresor adalah, anda mengerti cara menempatkan posisi anda dengan mic. Ketika anda berteriak saat merekam, maka jauhkan mulut anda dari mic. Ketika anda berbisik, atau bersuara pelan, maka anda bisa “memakan” mic tersebut. Jika anda tidak bisa mengkontrol diri dengan hal tersebut, maka gunakanlah kompresor. Kompresor akan bekerja dengan performer yang tidak bisa mengkontrol dirinya dalam hal tersebut. Di acara live tv, compressor akan sangat dibutuhkan, terutama untuk vocal.

Proses Tracking

Setelah melalui proses rekaman, maka akan dipoles setiap track untuk mendapatkan hasil yang baik. Kompresor digunakan melalui insert ke mixer. Prosesnya adalah, sinyal keluar dari fader, lalu melalui kompresor, kemudian kembali ke channel fader. Jika anda merekam vokal atau instrument akustik, maka hampir dipastikan anda membutuhkan kompresi pada setiap tracknya. Ini bisa dilakukan di mixer dalam computer menggunakan plugin, di dalam multitrack jika menggunakan compressor onboard, atau menggunakan insert atau bus. Intinya, bagaimanapun caranya anda memixing sebuah lagu, tujuannya adalah untuk menyeragamkan seluruh track tersebut, sehingga anda tidak akan mendengarkan suara instrument atau vocal yang lebih tenggelam karena ketidakseragaman tersebut.
Kompresor dapat digunakan untuk menurunkan peak yang mengganggu. Misalnya, anda merekam sebuah track gitar, yang mempunyai peak hingga melebihi 15 db. Maka track tersebut akan diturunkan sebanyak 15 db sehingga akan terdengar tenggelam. Namun, dengan kompresor, peak dalam track tersebut akan hilang dan track tersebut akan dinaikkan sehingga suaranya bisa terdengar dengan jelas.

Proses Mixdown

Mixdown audio merupakan proses terakhir dalam bagian mixing, dimana ada beberapa teknik kompresi yang akan digunakan di tahap ini. Misalnya dengan kompresi parallel, dimana track sumber yang belum terkompres dicampur dengan sinyal terkompres yang kembali ke return atau bus. Keuntungan menggunakan kompresi parallel adalah kompresor melebarkan keseluruhan sound tanpa perlu melewati batas peak. Tetap jernih dan sinyal kompresor akan tetap ada di atas. Hal ini dapat juga dilakukan dengan kelompok track. Terkadang, seorang mixing engineer, khususnya newbie, akan tergoda untuk menggunakan kompresor ke dalam master bus.
Namun, beberapa mixing engineering professional justru menghindari penggunaan teknik seperti ini. Anda akan menggunakannya ketika anda akan mengirimkan hasil mixing kepada rumah mastering agar diduplikasi. Kecuali anda mempunyai rumah produksi cd sendiri untuk duplikasi. Tapi sekali lagi, berhati-hatilah. Anda harus melihat kembali software mastering anda, jika mempunyai beberapa software tools untuk finalisasi, gunakan prosesor mastering untuk mencampur wave tanpa kompresi. Tapi, jika anda ingin memixdown ke dalam CD atau DAT, dan ini langkah terakhir, maka kompres mixdown tersebut. Keseluruhan hasil mixdown akan keluar lebih kencang dan lebih kuat, jika berhasil dengan baik.

Dynamic Range dalam Mixdown

Dynamic range adalah adalah perbedaan antara bagian terlembut dan terkeras dalam sebuah lagu. Dynamic range disusutkan oleh kompresor. Dengan begitu, bagian lembutnya akan menjadi lebih keras, dan bagian kerasnya akan menjadi sekeras mungkin. Jika ingin suara yang lembut dan keras, mungkin perlu anda pertimbangkan untuk tidak menggunakan kompresi atau hanya sedikit membatasi pada tahap ini dan menjaga dinamika pada materi lagu. Itulah dimana beberapa produser mengatakan bahwa tidak perlu ada kompresi yang digunakan. Tentu saja mereka tidak bertujuan untuk memutarkan lagunya di radio mobil di seluruh dunia.

Hardware vs Software

Kebanyakan sequencer modern mempunyai software kompresor yang datang dari berbagai jenis bentuk dan tipe. Kebanyakan memiliki sound yang baik. Software kompresor tidak membantu untuk merekam, jadi mereka tidak bisa membatasi peak yang datang dari mikrofon yang melewati preamp dan masuk ke dalam converter. Di sisi lain, jika dikonfigurasi dengan benar, suara hardware memodifikasi sinyal sebelum direkam, sehingga mencegah overload yang akan menghancurkan saat rekaman. Anda dapat merekam di level yang lebih rendah dengan rekaman 24 bit untuk menghindari overload; ini adalah ide baik untuk mendapatkan perlindungan untuk semua jenis hardware compressor.
Anda bisa memilih beberapa software compressor yang tersedia saat ini. Harga bisa menentukan kualitas.  

Universal Audio card adalah software yang memungkinkan anda untuk menjalankan software model klasik seperti 1176LN, LA-2A, Pultec EQP-1A, dan Fairchild 670. Cobalah Waves Platinum compressors. Seperti biasa, gunakan yang anda miliki pertama, maksimalkan pengoperasiannya, dan kemudian pertimbangkan untuk upgrade. Salah satu kumpulan kompresor unik yang bisa anda dapatkan saat ini adalah Focusrite Liquid Mix. Itu adalah kombinasi dari software dan hardware DSP. Di dalam paket software ini terdapat 20 EQ yang berbeda dan 40 jenis kompresor klasik yang bisa anda gunakan di dalam sequencer anda, namun menggunakan firewire yang tersambung DSP untuk tenaga yang lebih besar.

4 comments:

aan said...

buagus banget mas artikelnya.....lanjutkaaannnnn..

aan said...

bagus buangt mas...lanjutkaannnn..

aan said...

bagus buanget

aan said...

buagus banget mas artikelnya.....lanjutkaaannnnn..